Senin, 20 Juni 2016

1 dari 1000



---





1 dari 1000
pria yang berambut ikal,
Hanya satu rambut yang aku suka.
Dengan potongan tipis dipinggirnya,
dan tak lupa jambulnya.

1 dari 1000
pria yang beraneka macam bentuk wajahnya.
Hanya satu bentuk wajah yang aku suka.
Wajah dengan bentuk kecil tapi sangat pas.

1 dari 1000
pria yang beralis tebal.
Hanya satu alis yang aku suka.
Alis tebal yang sangat rapi seperti bentuk sulam.

1 dari 1000
pria yang bermata coklat.
Hanya sepasang bola mata coklat yang aku suka.
Bola mata yang selalu membuat bola mata hitamku,
meleleh menjadi bulir air mata setiap kali
aku menatapnya sangat dalam.

1 dari 1000
pria yang berhidung besar.
Hanya satu hidung yang aku suka.
Hidung jambu, panggilku.

1 dari 1000
pria yang mempunyai bibir tipis.
Hanya satu bibir yang aku suka.
Bibirnya tidak merah, tidak juga merah muda
warnanya semakin menghitam karna
rokok terlalu banyak mencumbunya.
Tapi saat dia menyunggingkan senyumnya.
Matahari akan terbit dua kali.

1 dari 1000
pria yang mempunyai janggut.
Hanya satu janggut yang aku suka.
Janggut yang tak lebat didaerah dagu,
tapi begitu manis.

1 dari 1000
pria yang mempunyai dada bidang.
Hanya satu dada yang aku suka.
Dimana kepalaku bisa terbaring nyaman disana.
Aman. Dan itu yang selalu kusebut rumah.

1 dari 1000
pria yang mempunyai jemari panjang.
Hanya ada jemari-jemari yang aku suka.
Jemari yang selalu mengisi ruang diantara jari-jariku.

1 dari 1000
pria yang mempunya telapak tangan yang lembut.
Hanya ada sepasang telapak yang aku suka.
Telapak tangan yang selalu membelai jilbabku hingga ke pipi,
dengan hangat dan lembutnya.

1 dari 1000
pria yang mempunyai langkah mantap.
Hanya ada langkah-langkah yang aku suka.
Langkah derap kakimu ketika kamu menuju ke arahku.

1 dari 1000
pria yang mempunyai cinta di hati nya.
Hanya ada satu cinta yang aku suka.
Cinta dan kasih sayangmu yang tulus.

1 dari 1000
pria yang ada di dunia.
Hanya ada satu pria yang aku suka.
Dan membuatku tau apa itu cinta tanpa alasan.

1 dari 1000
pria yang ada.
Hanya kamu yang akan aku pilih.
Baik dan buruknya kamu adalah pilihanku.

1 dari 1000
pria yang ada.
Hanya kamu yang selalu aku tunggu,
dan selalu aku harapkan.


---

Jumat, 13 Mei 2016

Pulanglah, Aku Merindukanmu...


---


Setelah sekian lama kita tidak bertatap muka,
bolehkah aku meminta sesuatu padamu?
Aku ingin merebahkan kepalaku dibahu lapangmu.
Aku ingin melepaskan penatku.
Aku ingin menumpahkan sedihku dipelukmu.
Aku ingin merasakan hangatnya genggam tanganmu.
Aku ingin mendengar suara merdumu.
Aku minta, izinkan aku merasakan semuanya.

Kau tau?
Betapa aku sedang merasakan duka.
Merasakan sakit yang luar biasa.
Merasakan sepi yang teramat dalam.
Aku tidak bisa apa-apa,
hanya bulir-bulir air mataku saja yang jatuh.

Memang baru kulewati ini sekitar satu bulan.
Ingatkah kamu tentang percakapan-percakapan kecil kita di sore nya Bandung?
Sambil sesekali tertawa dan menikmati secangkir kopi hangat.
Kau satu-satunya partner minum kopi terbaikku.
Kau selalu memompa semangatku.
Kau selalu menyuntikkan ribuan kubik impian di otakku.
Kau selalu bilang, aku harus jadi perencana ulung.

Aku hampir lupa rasa sakitnya kegagalan.
Kau selalu mendukungku.
Tak pernah kau biarkan aku tenggelam dalam trauma itu.
Kehadiranmu selalu membuatku percaya,
Aku bisa bangkit.
Aku buta dengan trauma itu.
Sosokmu selalu membuatku yakin,
sesakit apapun hatiku,
kau pasti akan selalu mempunyai obat manjur untuk menyembuhkannya.

Kemarilah sejenak..
Peluk aku sampai mengantuk seperti biasanya.
Nyayikan aku lagu-lagu favoritmu.
Marahlah padaku saat aku begitu keras kepalanya.
Mengocehlah padaku saat aku tidak menuruti perkataanmu.
Bawakan aku sekotak pocky dan es krim.
Tataplah mataku,
aku rindu bola mata coklat teduh itu.

Tersenyumlah padaku.
Siramilah aku dengan semua nasehat-nasehatmu.
Hujani aku dengan cintamu.
Puaskanlah aku dengan semua perhatianmu.

Aku tak sekuat yang orang lain lihat.
Aku rapuh.
Tangisku selalu pecah setiap aku mengingatmu.
Dadaku selalu berdesir setiap kali aku merindukanmu.
Hatiku terasa sepi setiap kali membayangkan kau membelai rambutku.
Tak rindukah kamu?
Tak rindukah melihat raut mukaku ketika aku tertawa?
Tak rindukah kamu menggigit-gigit hidungku?
Tak rindukah kamu memanjakan aku?



Segeralah pulang..
Aku merindukanmu, sayang.


---

Selasa, 19 April 2016

Aku tidak pernah suka menunggu, kecuali untuk kamu....




---



Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu.
Bagi kita,
ini adalah kali pertama kita jalani hubungan 
yang tidak bisa bertemu sepanjang waktu.
Sering-sering menyelipkan tangan ke jarak antara jarimu,
menyandarkan kepala dengan santai di bahu lapangmu,
bahkan mendengar tawa khasmu,
semua berubah menjadi kemewahan hakiki nomer satu.


"Jarak memang bajingan.
Tapi kita tidak dididik menjadi pecundang 
yang tak mampu mengalahkan keadaan."


Jika rindu harus diakrabi,
kali ini keluhan tidak akan aku keluarkan dengan lantang.
Karena kamu, kita, memang sangat berharga untuk dinanti.


Kamu selalu bilang, kalau aku pejuang yang baik.
Baik urusan mengejar semua yang aku ingin,
sampai menentukan prioritas serta rencana hidupku kedepan.
Tapi baru denganmu,
aku tidak merasa keberatan menikmati tiap rintik hujan sendiri.


Jangan salah sangka!
Hari-hari kamu jauh dan tak terengkuh oleh lenganku,
itu sangat membuatku setengah galau dan gila.
Ingin rasanya bisa setiap saat membagi cerita.
Tapi sangat kekanak-kanakan sekali jika aku memaksamu
membuka telinga ditengah kamu sedang sibuk-sibuknya.


Bersamamu,
jarak memang mesti diajak berdamai bagaimanapun caranya.
Namun anehnya, aku tak pernah merasa kurang bahagia.
Perbincangan dengamu via BBM dan WhatsApp,
Sapaan random ditengah malam,
serta chat-chat panjang kita sebelum tidur masih sama hangatnya.


Mungkin benar apa kata orang:
"Jarak tidak ada apa-apanya selama bersama dia yang dicinta."


Dari awal kita bertemu dengan masalah ini,
kita sudah tahu bahwa ini tidak akan mudah jalannya.
Bisa bertemu tiga bulan sekali saja sudah syukur.
Setiap telfon dan pesan darimu berdering,
itu adalah penanda tugasku tiba,
aku harus siap melepasmu sepenuhnya.


Dengan mengingat getar suara dan lengkung tawamu,
aku bisa tertidur lelap.
Kamu jarang sekali balik bilang rindu.
Namun aku tahu disana pun kamu berusaha menikmati
jarak yang sedang menjadi kawan akrab kita.


Sebagai orang dewasa,
kerumitan-kerumitan lain pasti sudah menanti.
Terpisahnya kita karena jarak dan kesibukan ini hanya
sebagian kecil ujian yang harus dihadapi.


Bukankah untuk medapatkan sesuatu yang berharga
kadang kita harus sangat sabar menunggu?
Untukmu, yang jelasnya sangat berharga untukku,
aku tidak pernah keberatan untuk memberikan
dedikasi serta waktu.


Tuntaskan dulu kesibukan, urusan dan semua mimpi-mimpimu
Disini.. ada aku yang tidak pernah keberatan menunggu.




---

Jumat, 19 Februari 2016

Jangan khawatir...



Hasil gambar untuk worried tumblr



jangan khawatir, jangan terlalu khawatir..
sikapmu itu kadang terlihat tidak pas.
lakukanlah apa yang biasa kau lakukan.
kamu cukup tenang, kan?

bukaknkah memiliki pasangan yang mandiri itu adalah sebuah keuntungan?
iya.

jangan khawatir..
jika aku sakit, aku masih bisa mengurusnya sendiri
aku tidak akan lupa minum obat,
aku masih bisa pergi ke dokter sendiri,
aku masih bisa menahan sakitnya sendiri,
lanjutkanlah dengan kesibukanmu.

jangan khawatir...
aku tidak akan lupa makan,
aku bukan anak kecil,
jika aku lapar, aku bisa makan sendiri
menunggu kamu mengingatkanku makan?
aku bisa mati.
lanjutkanlah dengan kesibukanmu.

jangan khawatir...
aku bisa membawa kendaraan,
aku tidak akan merepotkanmu dengan tumpanganku
masih banyak juga angkutan umum,
aku masih punya dua kaki yang sehat untuk menopang badan bongsorku
lanjutkanlah dengan kesibukanmu.

jangan khawatir...
aku tidak keberatan menunggu kabar darimu,
aku masih punya banyak stok film
untuk menghabiskan separuh waktuku
lajutkanlah dengan kesibukanmu.

jangan khawatir...
aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri,
deadline pekerjaan, interview kerja...
aku masih punya banyak teman untuk aku bagi ceritaku
lanjutkanlah dengan kesibukanmu.

jangan khawatir...
aku sudah biasa menunggu kabar kepulanganmu
aku sudah biasa khawatir.
lanjutkanlah dengan kesibukanmu.

jangan khawatir...
aku bisa menghapus air mataku sendiri,
aku masih punya Mue
dengan mata besarnya menatap khawatir saat aku menangis
dengan jalan pelan mengendap kearahku,
lalu menjilat tanganku, seakan berkata, "tidak apa, semua baik-baik saja."
lanjutkanlah dengan kesibukanmu.

jangan khawatir...
jangan terlalu khawatir
jangan dibuat khawatir.
aku masih bisa.
aku terlalu takut aku terbiasa,

sampai kapan kita harus menyibukkan diri kita masing-masing?
apa harus dengan cara seperti ini?
apa tidak ada hal yang leih dewasa untuk dilakukan?
apa hal yang serba terbatas ini akan membuat semuanya lebih baik?
kurasa tidak.












jangan khawatir...
aku sudah mulai terbiasa.
tanpamu.

Sabtu, 06 Februari 2016

Selamat tahun pertama, A.


First.. let me say. Happy anniversary, sayangku
This is our first year together
But the start of a lifetime of wonderful memories and tons of love
and.. to the man i have chosen to love and be with me for a lifetime,
i want you to you know that words are not enough to say that i love you
hoping that the love you shared years ago
is still as strong today as it was
then bringing you much joy, love,
and happiness to celebrate again.
Once again, happy anniversary sayang.

-----

kamu adalah perasaan yang tak kunjung hilang
kamu adalah masa depan yang tak pernah keberatan aku persiapkan mati-matian
tulisan ini sangat sederhana
soal pria yang kelak akan menikahiku,
dan akan membangun hidupnya bersamaku.
sudah itu saja.


mungkin ga banyak yang bakal deta omongin
dari tulisan sederhana ini
deta cuma mau bilang terima kasih dan maaf.


makasih sayang,
atas semua kasih sayang
pengertian, perhatian
yang ga pernah bisa kehitung dengan apapun selama satu tahun belakangan ini
kamu tahu.. Tuhan pasti sudah cukup bosan dengan tidak henti-hentinya aku bersyukur

maaf.
maaf karena sampai sekarang ini,
sampai detik ini,
nyatanya deta masih belum bisa jadi yg terbaik
masih banyak kekurangan yang harus deta rubah
dari emosi, egois, dan semua sifat-sifat jelek deta
tapi deta ga akan pernah cape dan kehabisan cara buat berubah jadi lebih baik lagi




---



6 Februari 2015
MDAWIB -- MRRSL
apa itu?
singkatan apa itu?
hanya kita yang tahu :)

masih ingat rasanya,
pagi sebelum kita beranjak ke kantor
sekitar pukul 9

"A gian mau dibawain sarapan apa?"
"apa aja deta, gimana deta, apa yang deta kasih gian pasti nerima
yang penting ada deta, sama deta, pokonya deta.."
kamu tahu apa rasanya?
mendadak saat itu otakku sangat berputar
ingin sekali rasanya membuat sesuatu yang lezat
untuk pengantar harimu yang indah
tapi kamu tahu.. aku tidak sepandai itu merangkai bahan-bahan mentah di kulkas
akhirnya.. aku hanya membawa beberapa potong roti dengan selai
tak lupa.. satu kotak kopi white coffee dan susu coklat
kamu mau yang mana?

kamu sempat bertanya
tentang maksud dari personal message-ku di bbm
haha.. ya ternyata kamu cukup penasaran

aku masih ingat
jalan berlumpur, debu pasir
kamu menghampiriku dari kantor bawah
rasanya seperti baru kemarin.
kamu tersipu malu saat menerima kotak makan dariku
haha, aku masih ingat kadang kita menjadi bulan-bulanan di kantor

kamu..
masih dengan bungkusan es krim vanilla strawberry,
pocky strawberry dan susu full cream
kamu tahu betul apa yang aku suka

ya.. apa daya
kami hanya terpisah waktu tidur saja
pagi hari sudah bertemu lagi
karna tak afdol rasanya jika pagi hari,
sarapanku tidak dihiasi mukamu
ganjil rasanya jika makan siang kita tidak bertukar senyum
kopi sore'ku terasa pahit jika kamu tidak ada.
memang terlalu berlebihan rasanya
tapi memang seperti itu keadaannya
siapa yang mau menolak nikmat seperti ini?
aku tidak mau membiarkannya,
apalagi dengan orang sepertimu.

jam demi jam
detik demi detik
hari ini rasanya lebih panjang
ditambah dengan rintik hujan
kami masih terlarut dengan pekerjaan kami masing-masing

aku masih ingat,
sepulang kerja itu rencananya kami hanya akan berbincang
masih ingat?
malam dengan lampu yang sedikit redup
satu bungkus dunhill putih
mungkin kamu sudah lupa.
tapi rasanya sampai hari ini pun aku masih ingat tentang dua pilihan itu

ah sudahlah.
aku bahagia
sampai detik ini.


---

6 Februari 2016
waktu demi waktu,
jam demi jam
detik yang bergulir
tak terasa ternyata cerita ini telah sampai di tahun yang pertama


selamat!


selamat tanggal 6 yang pertama!
akhirnya..
bisa dibilang waktu sangat bergulir begitu cepat
rasanya baru kemarin,
sekarang sudah lewat satu tahun, ya?


terimakasih.
terimakasih karena telah begitu sabar menghadapi egoku yang luar biasa
emosiku yang tidak stabil
dan kesabaran atas cengengnya aku!
aku sayang kamu.
semoga tahun ini, akan berlanjut dengan tahun-tahun berikutnya
semoga semakin baik dan semakin baik lagi,
apapun akhirnya dari hubungan ini,
semoga kita selalu bahagia..
selalu yakin, dan
selalu percaya bahwa semua yang digariskan-Nya
adalah yang terbaik dari yang paling baik.
karena berharap kepada manusia akan sedikitnya mendapat kecewa,
aku tidak berharap banyak dengan cerita ini,
tapi aku berdoa sebanyak-banyak yang aku bisa
memesan kamu pada yang mempunyaimu seutuhnya
semoga memang kamu yang terbaik dan yang paling baik
yang disiapkan Tuhan untuk menemaniku saat sakit, sehat
kaya, miskin. dan baik, buruk.
amin..


karena hubungan tidak selalu manis dan mulus,
dari salah paham, atau gangguan dari luar hubungan kita
terimakasih untuk kesabaran dan kepala dingin atas semua masalah yang pernah ada
terimakasih telah berat untuk mengucap menyerah kepada keadaan
saat kita sedang bertatap dengan masalah yang begitu rumit.
terimakasih selalu memelukku saat hati ini benar-benar sedang kalut
kamu tau, aku adalah seorang yang pemikir berat
bagaimana pun kamu..
bagaimanapun egoisnya kita
aku sangat bersyukur sampai detik ini,
karena kata maaf begitu mudah kita ucapkan
tak ada gengsi
semua kata maaf yang ada (mungkin) tulus kita ucapkan
demi keadaan yang lebih baik.
maaf memang tidak cukup,
kesadaran pribadi kita sangat dibutuhkan
agar apa-apa yang menjadi masalah saat ini,
tidak akan terulang lagi dan lagi


ah..
aku tidak pernah bosan mengucap ini,
terimakasih telah membuatku tertawa sejak hari pertama kita bertemu,
dan belum juga bosan melakukannya.
terimakasih untuk kepercayaan yang tidak pernah disalahgunakana,
kasih sayang yang tidak pernah kurang,
juga pengertian dan perhatian yang tidak ada batas kadaluarsanya.


i'm so lucky to have you!
 alasyu, sayang.
jangan tanya seberapa aku bersyukur memilikimu
seberapa bahagia aku menjalani semua hariku bersamamu
walaupun terkadang cangkir kopi kita begitu dingin,
tapi bagaimana caranya menikmati kopi dingin ini menjadi kopi yang layak untuk diminum
tanpa sianida ya tentunya.
masih banyak mimpi-mimpi yang ingin aku raih bersamamu,
menggantungkan harapan di pelaminan?
salah satu nya.
setiap malam, aku selalu berdoa
semoga memang kamu orangnya
orang yang kelak akan menjadi surgaku
orang yang kelak akan memimpin sebuah regu kecil kami
orang yang kelak akan dipanggil "ayah" oleh anak-anakku
sudahlah.. aku tidak mau berkhayal terlalu jauh
aku sangat menikmati cerita kita yang sekarang
terimakasih atas semuanya selama satu tahun belakang ini,
aku sekarang terlalu sibuk mempersiapkan diri
menjadi pribadi yang lebih baik lagi
untuk kamu.


---


jangan tanya seberapa bahagianya aku saat mengetik ini,
bahagia tak terbendung hingga luber
aku sayang kamu, Ranagian.
terimakasih dan maaf.
selamat tanggal 6 yang pertama.

kamu adalah perasaan yang tak kunjung hilang
kamu adalah masa depan yang tak pernah keberatan aku persiapkan mati-matian
tulisan ini sangat sederhana
soal pria yang kelak akan menikahiku,
dan akan membangun hidupnya bersamaku.
Percaya pada bahagia yang kami bangun,
 dengan mimpi-mimpi yang akan kami wujudkan suatu saat nanti, 
membuatku tidak pernah takut menjalani ini. 
Karena aku tahu, aku tidak sendirian. 
Sepotong hati dimana kaki tuannya berpijak, 
selalu menungguku untuk merampungkan cerita kami dalam ikatan pernikahan. 
Ditunggu di pelaminan dengan sejuta pengharapan itu 
harus pintar-pintar disiasati, dengan membuktikan kesetiaan, misalnya.
Segala tentangnya yang selalu menenangkanaku, 
segala aku yang bias melengkapinya, 
dan juga keyakinan kami bahwa semuanya akan berakhir bahagia.


sudah itu saja.