Senin, 16 Februari 2015

Menikah






“Menikah adalah pengikatan janji yang dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresikan ikatan secara norma agama, norma hukum dan norma sosial.”
Menikah bagiku bukan hanya menyatukan dua hati, dua pemikiran dan dua keluarga, memberikan keturunan untuk penerus kita nanti kelak. Dan menikah bagiku adalah ibadah, ladang pahala dan hidup bersama dengan komitmen dan janji didepan Tuhan untuk senan tiasa menemani saat duka, senang, sedih, sakit, sehat, kaya, miskin. Tidak meninggalkan karena alasan diluar logika, tidak kasar dan main tangan. Saling mengerti dan percaya. Cemburu hal wajar, menikah, pacaran bumbu paling asam manis adalah cemburu.

“Marriage is a partnership of two unique people who bring out the very best in each other, and who knows that even though they are wonderful as individuals, they are even better together.”
Karena menikah menyatukan perbedaan dan menyelaraskan persamaan. Dua kepala menjadi satu, Dua kepribadian menjadi sama, Dua kebiasaan bertemu dan saling memaklumi satu sama lain. Suami Istri, Soulmate, Kakak Adik, Sahabat, Ayah&Ibu, Teman ngobrol yang berada satu atap, satu bantal, satu tempat tidur, dan satu guling. Tidak ada jarak yang memisahkan, Nafasnya dihirup bergantian, Teman Hidup yang hanya bisa dipisahkan oleh takdir Tuhan, Maut.

“Marriage is another step in a romantic relationship between two people in love.”
Menikah adalah tujuan akhir setiap pasangan yang saling menyayangi dan mencintai dalam ikatan Pacaran. Hampir setiap pasangan memimpikan pernikahan dengan pasangannya. Lama atau sebentar tidak akan mempengaruhi dia adalah jodoh kita atau bukan, tetap percaya berusaha dan berdoa kepada Tuhan semoga apa yang kita impikan, kita inginkan adalah benar rencana Tuhan dan Tuhan merestui dan meridhoi apa yang kita inginkan.

Teruntuk Teman Hidupku,
Siapapun yang akan menemaniku sampai nanti aku benar-benar harus pulang pada Tuhan. Yang menemaniku saat ini, atau siapapun yang Tuahn siapkan nanti......
Aku tak sabar bertemu kamu, aku tak sabar tertawa dan menangis bersamamu.
Melihat muka kamu memerah dengan jantung yang berdegup kencang, untuk menyiapkan sebuah kejutan. Ingat, aku tidak akan menuntut kamu harus bertekuk lutut sambil menyodorkan cincin memakai pakaian rapi seperti tuxedo, bukan cincin mahal agar kamu aku terima, aku hanya ingin keyakinan hatimu yang tidak akan pernah ragu lagi untuk memilih aku sampai waktunya nanti kita terpisah oleh takdir Tuhan. Tetap jadi diri kamu sendiri, diri kamu yang pernah membuat aku menerima semuanya tentang kamu, apa adanya. Satu lagi, Insaallah aku tidak akan menolak :D
Oh iya, jangan sampai kamu salah tingkah didepan kedua orang tua ku, bersikaplah apa adanya didepan Papah. Aku harap kamu bisa menghormati Papah seperti kamu menghormati Papah kamu sendiri. Jika nanti Papah bilang “iya”, ingat aku belum sepenuhnya milik kamu.

Sampai nanti harinya tiba, yakinkan terus hatimu ya. Semoga kita berdua memang yang ditakdirkan oleh Tuhan untuk bersama-sama sampi nanti. Ingat jangan tertawa nanti melihat aku seperti perempuan ya, haha. Jangan tegang tetep istigfar dan bismillah ya. Aku akan menemanimu sampai semuanya beres. Sampai semuanya selesai membuat janji di depan Tuhan.Aku tak sabar berjalan denganmu sambil bertemu semua orang-orang. Semoga kamu memang orang yang Tuhan siapkan untukku. Sampai ketemu nanti ya orang yang disiapkan Tuhan, bagaimanapun kamu, siapa pun kamu. Aku ada disini,hati-hati jaga mata dan hati sampai waktunya tiba. Aku selalu sayang kamu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar