“Karna aku hanya ingin hak-ku..”
Diperjuangkan...
Aku tau ini salah. Aku tau ini seperti munafik,
Kamu yang banyak berjuang hanya untuk aku
Tapi itu semua sudah cukup..
Perjuangkanlah yang lain, yang lebih aku butuhkan
Terlebih saat denganmu...
Hanya ingin waktu berdua dengan segudang cerita
Seperti dulu.
Hanya ingin peluk hangat yang manja dan ucapan sayang yg “tulus”
Seperti dulu.
Hanya ingin diperjuangkan untuk suatu “lelucon
berkepanjangan”
Ini yang sangat aku butuhkan, saat ini.
Bukan lelah dengan kamu, tapi aku lelah dengan “lelucon
berkepanjangan” yang tak hentinya membuatku “tertawa terbahak-bahak” . ini
semua benar-benar membuatku “geli”.
Aku hanya ingin “lelucon berkepanjangan” itu mempunyai alur
yang jelas, agar tidak ada pihak mana pun yang “tertawa” sendiri dan “bengong”
sendiri. Cuma kamu, “pelawaknya”.
Kamu boleh membawakan “lelucon” ini dengan gayamu, tapi kamu
ingat.. jangan sampai aku “tertawa tidak berhenti” karena ada orang diluar sana
yang terus membuatku geli dengan “lelucon”nya. Ya.. mugnkin kamu mengerti
artinya.
Aku hanya ingin hak-ku sayang... mengertilah.
Hanya kamu yang tau bagaimana caranya,
Cara yang terbaik untuk aku dan kita.
Karena aku hanya ingin diperjuangkan, dan karena aku hanya
ingin hak-ku, sayang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar