Dulu..
Kita selalu hangat dalam dekapan walau diluar hujan badai
Kita selalu tertawa seakan waktu berhenti berputar
Kita selalu penuh kasih seakan cerita romeo dan juliette itu
tidak pernah ada
Kita selalu saling mengerti dan memahami,bagaimana agar
orang yang tersenyum manis didepan kita akan jauh lebih nyaman didekat sini.
Itu dulu, sebelum semuanya berubah..
Sekarang..
Kita selalu dingin walau diluar matahari begitu terik
Kita tak bertegur sapa seakan ada tembok yang memisah
Kita selalu beradu pendapat seperti orang-orang diruang
rapat
Kita selalu egois memenangkan hati sendiri untuk kenyamanan
pribadi
Aku tau ini apa sebabnya, karena aku terlalu sayang kamu.
Aku menyesal,karena ini menjadi kesalahan kesekian kalinya.
Perasaan yang berbalik..
“Karena kelak sayangmu akan menghancurkan kamu dengan orang
yang kamu sayang”
Masa lalu memang harus disimpan rapat
Tapi tidak dengan masa lalu yang selalu mengusik
Menjatuhkan dan menyakiti.
Aku sudah ikhlaskan ini, sayang. Sungguh.
Aku ikhlas dan rela
Karena kelak, tuhan pun tau siapa yang benar dan salah
Semua bisa berbalik
Aku ikhlas sayang, sungguh.
Aku hanya bisa berdoa dan berharap,
Kelak didepan nanti, jika kita bertemu dengan masalah ini
Aku ingin kamu lebih melihat bagaimana aku bukan bagaimana
orang lain
Kelak, aku ingin semua masalah tidak diuapkan begitu saja
Kelak, aku ingin. Kamu benarkan yang benar, dan tegur yang
salah
Tapi aku ikhlas, walau aku harus kuat terus diinjak dan
dihina sebagai “perebut”
Kita manusia hidup bersama dan tidak sendiri
Tuhan memberi kita keluarga,
Tapi tuhan menciptakan teman sebagai seseorang yang selalu
mengisi sepi
Mengisi tawa, menciptakan kegembiraan, dan keluarga baru.
Aku sebagai seseorang yang “selalu sendiri”
sangat beruntung
mengenalmu yang dengan sosok “pertemanan tinggi”
Aku senang melihatmu pandai bergaul,
karena kelak kamu akan
mempunyai banyak teman untuk menghibur saat kamu sedih.
Selama ini, aku selalu berusaha jadi orang yang pandai
bergaul sepertimu
Mecoba dekat dengan semua orang dan tidak menjadi orang yang
pemilih
Tapi terkadang, aku juga lelah terus bermuka dua
Yang sebenarnya ini bukan aku, aku tidak nyaman dengan
kondisi ini
Kadang aku sakit
hati, selalu aku yang dikaitkan dengan “masalah”
Padahal aku sudah berusaha menjadi lebih baik,
Seperti membuka obrolan baru,misalnya
Aku juga coba menjadi yang kamu ingin, aku turuti semua
Agar kamu seimbang...
Aku juga kecewa, karena yang aku lihat kamu sendiri yang
menjatuhkan aku
Kadang, aku ingin mencarikan “teman hidup baru” yang nyaman
dengan kondisi seperti ini
Aku ingin mencarikan sosok yang bisa diterima baik
dilingkunganmu
Karena aku tidak bisa, aku lelah bermuka dua, sayang.
Untuk kedua kalinya, aku relakan masalah ini demi hati yang
sayang kamu.
Aku tidak pernah meminta menjadi prioritas utama,
Aku hanya ingin dimengerti, aku kangen dan butuh kamu.
Aku hanya butuh perhatian, pengertian, dan dekap hangat
Aku butuh waktumu, tapi aku akan mengerti waktumu.
Kadang aku ingin kamu menjadi aku,
Karena aku selalu berusaha sesusah apapun aku
Yang aku takutkan hanya kamu yang kesepian
Selama 2tn ini, aku selalu nyaman “ndusel” dibadan gempalmu
Aku selalu mendapatkan porsi kasih sayang yang cukup bahkan
lebih
Kadang aku tak pernah mengerti,
Apa karena perasaan yang berbalik, atau memang kamu ingin
mencari sosok lain
Yang pasti, aku kecewa
Karena jika kamu diposisiku, kamu bisa lebih “sewot”
Tapi aku ikhlas, ya mungkin ini sudah saatnya
Mungkin tuhan sudah menunjukan siapa aku
Dan tuhan sudah menunjukan sosok lain yang bisa lebih paham
kamu
Mungkin kamu tidak menerima bahwa, inilah aku yang kamu
yakini.
Sayang, carilah sosok yang membuatmu nyaman seperti dulu
Tertanda,
Aku yang sudah menggantungkan semua harapan. Harapan semua
pasangan yang saling cinta.
Aku yang selalu merasa utuh, merasa semua kekuranganku
terlengkapi saat bersama kamu
Aku yang selalu tidak merasa cukup dengan waktu satu atau
dua jam untuk memandang kamu
Aku yang pada akhirnya tidak pernah bisa meluluhkan kamu
Aku yang selalu berusaha menjadi yang kamu ingin
Aku yang terlalu sayang kamu
Aku yang terlalu
takut kehilangan kamu
Aku yang merasakan perasaan ini
berbalik menyakitiku
Aku yang selalu merelakan hati yang sayang kamu, dan
Aku yang mengetik ini sambil menangis, karena merindukan
kita.